Source : unsplash.com |
Siapa sih yang tidak memiliki akun sosial media di zaman sekarang ini. Dengan teknologi internet seperti sekarang, masyarakat bisa berbagi dan mencari informasi apapun dengan cepat dan praktis melalui media internet.
Dan yang paling populer dikalangan masyarakat saat ini adalah jejaring sosial media seperti facebook, twitter, instagram dan aplikasi sejenisnya.
Aku juga salah satu pengguna jejaring sosial media sejak era kejayaan Friendster.
Hayooo, siapa yang dulu punya akun Friendster? Berarti kita seumuran, hahaha.
Dulu sempat pernah kepikiran untuk berhenti main sosmed lagi. Namun kenyataanya aku hanya pindah dan singgah di media sosial lainnya.
Seperti tidak bermain facebook, namun aktif di instagram. Berhenti main Instagram namun aktif di wordpress. Hingga akhirnya aku kembali main facebook dan instagram lagi semenjak keseringan rebahan saat pandemi, hahaha.
Tidak hanya aku saja sih, istri juga mulai aktif lagi main facebook. Dan beberapa minggu yang lalu juga buat akun instagram baru lagi karena akun yang lama semacam terblokir. Entah apa penyebabnya, disaat dia mau upload, captionnya tidak ikut terpublish.
Dengan kembalinya istri aktif main sosial media lagi, aku juga harus mengimbanginya. Tidak hanya dengan ikut follow instagramnya atau ikut bikin caption dengan menandai dirinya, namun menjaga agar dia tidak terkena dampak buruk dari sosial media ini.
Fakta Baik Dan Buruk Bersosial Media
Source : unsplash.com |
Banyak sih hal baik yang bisa kita temukan dalam penggunaan jejaring sosial media. Misalnya saja bertemu secara daring dengan teman masa kecil maupun mempererat tali silaturokhim dengan teman-teman SMA dulu.
Media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk berjualan secara online. Seperti pengalaman salah satu temaaku yang pernah aku ceritakan di artikel “Tempat Ngumpul Yang Nyaman dan Menghasilkan”
Ada juga yang dipertemukan jodohnya melalui media sosial. Seperti kisah Natta reza dengan Wardah yang dipertemukan hanya kerena like Instagram. Dan banyak lagi dampak baik dari penggunaan sosial media.
Dibalik manfaat sosial media terdapat pula dampak buruk bagi penggunanya. Di sinilah aku ingin ikut andil dalam mengimbangi istri saat bersosial media. Setidaknya aku bisa sedikit meminimalisir dampak buruk dari sosial media ini bagi hubungan kita berdua.
Kok bisa?
Ok, kita abaikan dengan kata “hubungan kita berdua” hahahaha.
Banyaknya Hoax Dan Fitnah Yang Bertebaran di Media Sosial
Source : unsplash.com |
Berita hoax akan selalu ada dalam dunia sosial media. Entah memang untuk sebuah rekayasa maupun demi sebuah tujuan yang jauh lebih besar dan luas melebihi perkiraan kita.
Semakin banyak yang membaca berita hoax, maka semakin cepat pula masyarakat membagikan berita tersebut. Ironis memang, padahal berita tersebut juga belum tentu kebenarannya.
Bagi istri yang bisa dibilang masih cukup baru dalam dunia per-online-an, mungkin saja akan mudah percaya dengan berita semacam ini. Untuk itulah aku ingin mendampingi biar tidak termakan berita semacam itu.
Yah intinya, aku hanya ingin menyarankan untuk abai dengan berita yang tidak ada hubungannya dengan “KITA”. Yah hidup ini adalah tentang kita, yang lain biarlah cari kontrakan sendiri.
Jual Beli Palsu di Sosial Media
Source : unsplash.com |
Aku suka membeli sesuatu secara online. Tapi itu dulu, sekarang sudah tidak aku lakukan lagi.
Kenapa?
Karena aku tidak memiliki banyak uang lagi, hahaha
Semenjak istri main sosmed lagi, dia hampir kena tipu dalam pembelian barang secara online. Lebih tepatnya beli barang melalui instagram.
Aku biasanya membeli barang melalui marketplace seperti tokopedia, lazada, shopee dan lain sebagainya. Alasannya sih karena kenyamanan dan ada jaminan uang kembali kalau barang tidak dikirim.
Nah ceritanya, istri terpincut dengan barang murah yang dijual di sebuah akun instagram. Nah senangnya, istri selalu bermusyawarah kepadaku dulu sebelum membeli sesuatu. Baik itu belinya mengunakan uangnya pribadi maupun belinya mengunakan uang di dompet aku.
Merasa ada yang janggal, aku mulai curiga. Masak oppo F11 dijual dengan harga 500 ribu.
Kedoknya sih menggunakan nama PT. Pegadaian. Barangnya bekas pemakaian orang dan yang habis jatuh tempo pembayaran.
Iseng aku chat nomor WA yang tercantum di bio dan tanya-tanya tentang barang yang dijual.
Gila..! ini orang tidak hanya ingin nipu saja, bisa jadi mereka juga oknum pencurian data.
Masalahnya mereka menyodorkan form yang harus diisi. Aku lupa yang diisi apa saja, yang jelas mereka meminta untuk melampirkan foto KTP dalam form format pembelian. Tanpa berlama-lama langsung aku blokir nomor tersebut dan beres.
Memang tidak semua penipuan jual beli terjadi di Instagram maupun facebook, banyak juga kok penjual online yang amanah di jejaring sosial.
Yang harus digaris bawahi saat beli online di facebook dan instagram adalah untuk tidak terpincut harga yang sangat murah. Apalagi kalau mereka meminta data pribadi semacam SIM dan KTP. Itu bahaya banget.
Dan yang lebih ironisnya lagi, akun-akun jual beli palsu seperti itu bisa bebas beriklan menggunakan facebook ads maupun instgram ads. Aku jadi kasihan kepada yang tertipu, tidak hanya uang, bahkan data pribadi mereka juga bisa disalahgunakan.
Penipuan Hadiah Dari Artis di Sosial Media
Source : unsplash.com |
Aku tidak mengatakan bahwa artis yang bagi-bagi hadiah itu palsu loh. Namun antusiasme follower yang meninggalkan jejak berupa nomor WA maupun id IG mereka di kolom komentar, bisa berpotensi terkena penipuan dari pihak lain.
Di pandemi seperti sekarang, siapa sih yang tidak suka mendapat uang secara cuma-cuma. Apalagi cara mendapatkannya cuma dengan follow dan komentar.
Nah, istriku ini juga salah satu orang yang ingin mencoba keberuntungannya melalui follow dan komentar, hahaha.
Tau tidak programnya Baim-Paula (Bapau) di TV Trans7. Itu tuh, yang pada hari apa gitu, mereka memberikan Giveaway pada penonton setianya. Dan mereka yang beruntung dalam menjawab pertanyaan maupun tantangan yang diberikan, mereka akan mendapat hadiah secara langsung dari Baim dan Paula.
Nah masalahnya, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan program Bapau tersebut untuk menipu. Mereka (penipu) membuat akun instagram dan nomor WA dengan profil seperti official bapau. Sasaran mereka adalah orang yang meninggalkan nomor WA maupun id IG di kolom komentar.
Dengan melakukan Direct Massage ke akun bersangkutan dan memberi pengumuman bahwa “Anda memenangkan Giveaway dari proram Bapau”. Kemudian mereka akan dituntun untuk masuk dalam jebakan batman mereka.
Saking Fokusnya Hingga Lupa Tidur
Source : unsplash.com |
Dampak buruk dari pecandu sosial media maupun gadget adalah susahnya tidur.
Beberapa minggu yang lalu, istriku ikut seminar online tentang cara mendapatkan tambahan penghasilan melalui media sosial, terutama Instagram.
Pembahasannya sih kalau gak salah tentang membangun branding, cara membuat caption yang menarik dengan copywriting hingga bagaimana mengiklankan postingan menggunakan instagram ads. Itulah alasan kenapa dia (istri) mulai aktif instagraman lagi.
Intinya dia ingin mengaplikasikan pelatihan dan ilmu dari seminar online kemarin secara nyata. Dan dampak buruknya, dia jadi susah tidur.
Saat aku tanya, alasannya “lagi mikirin kata-kata buat caption”. Hahahaha
Akhirnya aku ambil HPnya, lalu aku ajak tidur. Tamat, hahahaha.
Memang yah, kalau masih baru itu bawaannya pingin utek-utek terus. Sama kayak istri, rasa penasarannya masih sangat tinggi untuk menjelajah lebih jauh lagi.
Jadi perlu banget kalau aku mengimbangi dengan membersamai dalam penggunaan sosial media ini. Dan untungnya istriku selalu rembukan dulu dan bertanya kalau tidak mengerti maupun saat mau melakukan sesuatu. Bahkan untuk caption yang mau dipublishpun minta crosceck dulu, huhuhu
#Menuju Bahagia dan Melampauinya