orj8T0WsT2zMsRVKHuJzQudWBEVAEUHrIOfkryw1

Cara Memahami Dan Meredam Konflik Dalam Hubungan Rumah Tangga

Memahami Konflik dan Cara Meredam Konflik Dalam Rumah Tangga
Source : unsplash.com
Dalam menjalin sebuah hubungan, pastinya tak akan pernah luput dari sebuah konflik atau percekcokan antara dua insan yang menjalin sebuah hubungan.

Kenapa harus ada konflik?

Karena kebanyakan yang kita lakukan adalah kita mau dimengerti dulu baru mau mengerti orang lain, begitu juga dengan orang lain. Maka jadilah kita tidak mau mengerti dan mereka juga tidak mau mengerti. Terjadilah KONFLIK

Walau sudah bertahun tahun menjalin sebuah hubungan atau sebut saja berpacaran, tidak menjamin hubungan kedua insan ini baik-baik saja ketika sudah menikah.

Ego dan perbedaaan adalah hal yang kerap menjadi pemicu sebuah konflik drama pertengkaran. Tak menutup kemungkinan bagi pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun menikah, mereka juga tidak jarang mengalami konflik ini.

Bedanya, mungkin bagi pasangan yang sudah lama menikah, mereka sudah berpengalaman dalam menghadapi percekcokan dan konflik di antara mereka. Mereka sudah berpengalaman dalam menghadapi masalah seperti ini.

Jadi kelihatan dari luar, hubungan mereka seperti tidak ada masalah sama sekali dan lebih terlihat kemesraan yang terus berlanjut tiap harinya.

Padahal sama saja dengan tiap hubungan yang lainnya. Bedanya mereka sudah cukup makan garam untuk bisa mengerti dan memahami sebuah konflik yang terjadi.

Bagaimana kita bisa mengerti dan memahami sebuah konflik yang terjadi?

Menurutku, untuk memahami konflik perlu dengan terjun di dalamnya. Tak perlu trik khusus untuk bisa mengerti dan memahami konflik tersebut.

Pengalaman adalah guru yang terbaik untuk bisa menjelaskan pemahaman tentang konflik. Memang perlu banyak makan garam dalam menyelesaikan sebuah konflik yang terjadi, barulah kita bisa memahami dan mengerti konflik tersebut.

Bagaimana Cara Menyelesaikan Konflik Rumah Tangga?

Memahami Konflik dan Cara Meredam Konflik Dalam Rumah Tangga
Pastinya dengan menghadapinya bukan menghindarinya. Sering sekali orang lebih memilih untuk menghindar dari pada menyelesaikan masalah yang terjadi.

Terkadang konflik membuat kita merasa tersakiti. Menyelesaikan konflik itu juga kadang lebih menyakiti kita lebih dari sebelumnya. Tapi banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmah disaat proses ini terjadi.

Terus, bagaimana cara menghadapi tanpa harus merasa tersakiti?

Sebelum kita berkomitmen membangun hubungan, kita juga sudah sadar penuh akan resiko yang akan kita alami selama menjalin hubungan tersebut. Dari dua pribadi yang berbeda, adat istiadat yang berbeda dan dua karakter yang berbeda. Tak mungkin rasanya menjalin hubungan tanpa ada konflik.

Konflik harus ada untuk proses pendewasaan diri, Konflik harus ada untuk bisa mengerti arti bahagia yang sebenarnya.

Dari memahami arti kata di atas, menjelaskan bahwa konflik pasti akan terjadi dalam suatu hubungan. Dengan adanya konflik, setiap individu akan mengenal rasa sakit yang akan mengantar mereka pada bahagia yang sebenarnya.

Mungkin setiap orang mempunyai cara untuk menyelesaikan sebuah konflik dalam rumah tangga mereka, karena setiap individu mempunyai cara sendiri dalam penanganan sebuah konflik yang terjadi.

Begitupun denganku. Aku yang merupakan pribadi yang jarang suka berbicara dan lebih banyak menyakiti saat berbicara (tanpa aku sadari), juga kurang peka-nya aku akan situasi yang terjadi, membuat aku dan istri sering cekcok dan beradu argumen dalam menghadapi konflik.

Tapi semakin sering konflik itu terjadi dan terselesaikan tanpa ada orang lain (orang tua) mengetahui masalah yang terjadi, semakin hangat dan kuat pula hubungan antara kita setelahnya.

Hal dasar yang sering aku lakukan dalam menghadapi konflik yaitu :

#1. Menenangkan Diri

Memahami Konflik dan Cara Meredam Konflik Dalam Rumah Tangga
Source : unsplash.com
Menenangkan diri di sini lebih tepatnya meredam emosi diri yang sempat memuncak saat konflik terjadi.

Sangat tidak baik berbicara dengan emosi yang masih bergejolak di hati. Menenangkan diri sejenak adalah cara yang tepat sebagai langkah awal untuk menghadapi dan menyelesaikan konflik.

Menenangkan diri juga memberi waktu sang istri untuk berpikir dan menenangkan egonya juga. Tapi aku sarankan jangan lama-lama mendiam istri seperti ini.

Kenapa?

Sosok laki-laki yang lebih memilih menjauh, tapi bukan untuk melarikan diri, hanya sekedar menenangkan diri dan memikirkan kembali masalah yang terjadi.

Berbeda dengan istri, semakin didiamkan dan dijauhi oleh suami, dia akan mempunyai pikiran negatif yang menjadi-jadi. Jadi lebih tepat untuk tidak membiarkan proses mendiamkan istri terlalu lama.

Kita harus memahami karakter istri seperti apa, tapi kebanyakan wanita benci saat dia merasa di diamkan.

#2. Berpikir Positif

Cara Memahami Dan Meredam Konflik Dalam Hubungan Rumah Tangga
Source : unsplash.com
Berpikir positif adalah hal yang penting untuk meredam emosi diri. Dengan berpikir bahwa konflik ini terjadi bukan salah siapa pun, tapi melainkan diri sendiri lah yang salah.

Dengan berpikir seperti itu, kita bisa lebih mudah untuk berdamai dengan diri, ketimbang harus terus berkutat memikirkan siapa yang salah.

#3. Meminta Maaf

Memahami Konflik dan Cara Meredam Konflik Dalam Rumah Tangga
Source : unsplash.com
Meminta maaf adalah hal yang terbaik yang perlu dilakukan ketika konflik ini terjadi. Tak penting siapa yang salah dan siapa yang memulai ini duluan. Mengakui kesalahan adalah cara terbaik untuk meredam konflik dalam rumah tangga.

Meminta maaf duluan, bukan menjadikan kita rendah karena merasa takluk dihadapan wanita. Tapi menjadikan kita lebih tinggi kedudukannya di mata istri.

Kita bisa lebih cepat berdamai dengan hati dengan mengucapkan kata maaf terlebih dahulu, ketimbang harus berdebat kembali dan mencari kesalahan atau pembenaran diri.

#4. Membicarakan Pokok Dari Permasalahan Dengan Tenang

Cara Memahami Dan Meredam Konflik Dalam Hubungan Rumah Tangga
Source : unsplash.com
Ketika sudah meminta maaf dan perasaan istri juga ikut larut di dalamnya. Maka kita berhak tau bagaimana konflik dan masalah ini bisa terjadi.

Kebanyakan lelaki jarang bisa peka akan konflik yang terjadi. Yang mereka tau, tiba-tiba saja mood istri menjadi tidak menyenangkan lagi, nada suara istri sudah tidak semerdu yang biasanya lagi.

Berbicara disaat mood keduanya sama-sama tenang adalah waktu yang sempurna untuk memecahkan masalah yang terjadi.

Dengan berbicara, kita bisa memahami pokok masalah dari sudut pandang yang berbeda. Ketika kita tidak setuju, toh kita tetap bisa berargumen. Karena situasinya sedikit lebih rilex dari pada waktu terjadi pertengkaran.

Jadi adu argumen akan lebih enak dan bisa menyelesaikan masalah atau sekedar mengalah untuk memenangkan hati pasangan.

#5. Selesaikan Masalah Sebelum Fajar Tiba

Memahami Konflik dan Cara Meredam Konflik Dalam Rumah Tangga
Source : unsplash.com
Ini yang paling penting. Aku sih tidak mempunyai alasan kenapa hal ini harus menjadi point paling penting.

Yang jelas, menyelesaikan konflik dalam rumah tangga, kalau bisa secepat mungkin. Semakin lama kita menyelesaikan masalah, akan memperburuk suasana dalam rumah tangga.

Semakin lama kita saling “berdiam” dalam rumah tangga, maka bau ketidak harmonisan keluarga akan tercium oleh orang luar rumah. Jadi jangan heran ketika gosip dari luar rumah akan semakin memperkeruh konflik yang terjadi.

Ketika hal itu terjadi, maka sulit untuk bisa menenangkan diri dan berpikir positif dari konflik tersebut.

Meminta maaf juga rasanya sedikit terlambat karena masalah yang seharusnya tidak begitu fatal menjadi membesar dan lebih menyakitkan hati.

So, ketika ada konflik, tenangkan diri sejenak, meminta maaflah untuk sekedar menenangkan hati pasangan dan berbicaralah untuk menyelesaikan konflik. Lebih cepat lebih baik.

Sebuah konflik ada untuk menjadi pelajaran berharga dan mendewasakan setiap pelakunya. Jadi bersabarlah.

#Menuju Bahagia dan Melampauinya
Related Posts
Ainur
Ainur
Penikmat kopi dikala senja maupun dikala hujan gerimis melanda. Mencoba menyelami dunia tarik suara dan gagal, akhirnya mencoba keberuntungan di dunia tulis-menulis ala kadarnya

Related Posts

Posting Komentar