![]() |
Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo |
Aku bukan penggila drakor yang selalu update drama-drama terbaru yang sedang on going di salah satu chanel drama korea. Bahkan aku juga tak begitu hafal nama-nama aktor dan aktris yang cukup hits di tayangan drama korea tersebut.
Namun kalau perihal nonton drama korea, aku sering menyempatkan diri untuk download film tersebut untuk kemudian ditonton bersama dengan istri. Biasanya sih, drama yang aku download rujukannya dari permintaan istri. Namun terkadang aku sendiri yang cari judul drama korea yang akan kita nikmati di liburan weekend nanti.
Menurutku, film drakor ini lebih menghibur dari pada lihat sinetron di Indonesia. Bukannya aku tak cinta Indonesia yah, namun coba deh tenggok sinetron di Indonesia. Selain ceritanya yang membosankan, banyak iklan yang bertebaran. Ditambah lagi ujung cerita yang tak kelihatan endingnya, membuat aku semakin “ogah” lihat sinetron Indonesia.
Aku lebih suka drama korea dengan genre komedi romantis, detektif ataupun drama korea yang menyajikan tentang sejarah joseon maupun goryeo. Beberapa drama korea yang pernah aku lihat antara lain seperti Full House, Goblin, RoofTop Prince, The Legend of Blue Sea, A girls Who sees Smells, i’m not robot, Black knight, dan masih banyak yang lainnya.
Beberapa di antaranya membuat kesan cukup dalam saat aku menontonnya. Mungkin karena rasa penasaran dengan alur ceritanya yang unik ataupun ceritanya sedikit mirip dengan pengalaman hidup yang pernah aku jalani (terutama soal percintaan).
Sebenarnya aku tidak begitu mendalami dan menghayati setiap alur cerita pada drama korea, seperti istriku yang bisa terisak-isak saat lihat drama korea Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo saat Wang Yo (Raja ke 4 era Goryeo, GwangJong) mengetahui kebenaran ketulusan hati dari seorang Hae So.
Atau disaat lihat drama RoofTop Prince saat Lee Gak harus menghilang kembali ke masa dimana seharusnya ia berada dan membuat Baek Ha sangat sedih. Memang adegan itu cukup mengharukan, namun itu tidak cukup membuatku terharu hingga meneteskan air mata, eaaahhh.
Namun ada kalanya aku kesal saat lihat ending drama tidak sesuai dengan perkiraanku. Seperti saat lihat drama Fashion King, yang mana menurutku pemeran utamanya adalah Jae-Hyuk. Karena mulai dari awal aku melihat dia lah yang terus bersama tokoh utama wanitanya.
Namun di beberapa episode terakhir, Jae-hyuk memang menampakkan sedikit keserakahan yang terlihat sebagai orang jahat. Dan endingnya dia terbunuh.
Kesal sih lihatnya, sebab di awal-awal episode, dialah yang terlihat baik dengan menyemangati hidup tokoh utama wanitanya, eh malah endingnya kok gitu.
![]() |
Drama School 2015 |
Beberapa hari yang lalu aku juga menuntaskan lihat drama korea School 2015. Tidak ada yang salah sih dengan alur ceritanya, cuma aku sedikit menyayangkan bahwa Lee Eun-Be yang merupakan saudara kembar dari Go Eun-Byul lebih memilih Han Yi-an dari pada Tae-Kwang.
Aku tuh kesal lihat suatu hubungan yang mana si wanita lebih memilih orang yang dia sukai dari pada dia (laki-laki) yang berusaha membuat si wanita bahagia dengan caranya. Aku kesal karena hal ini mirip banget dengan pengalamanku bahwa “Yang nyaman dan bisa membuat tertawa, tidak menjamin bisa jadi pasangannya” Hahahaha.
Aku mengerti bahwa Han Yi-an adalah teman dekat dari Eun-Byul. Karena alasan tersebut Eun-Bi jadi dekat pula dengan Yi-An disaat Eun-Bi mengantikan posisi Eun-Byul yang menghilang.
Namun di beberapa episode disaat musuh utama dalam drama ini datang, Yi-an malah sibuk dengan impiannya, justru Tae-Kwang lah yang beberapa kali jadi penyelamat serta penyemangat dalam hidupnya.
Cerita ini cukup mirip dengan ceritaku sih, meski plotnya bukan di sekolahan. Yaitu tentang “Cinta bertepuk sebelah tangan, meskipun sudah nyaman namun belum tentu jadi pasangan, eaaaahhhhh
Jadi aku sedikit memahami perasaan Tae-Kwang. Meskipun ia sadar bahwa hati wanita yang dia sukai sudah terpaku pada seseorang, namun dia ingin melakukan sesuatu yang membuat si wanita ini bisa bahagia.
Ada rasa sakit di dada, namun tidak mudah mengabaikan perasaan tersebut. Mungkin seperti itulah yang aku rasakan dulu. Meskipun sadar bahwa cinta bertepuk sebelah tangan, namun aku tidak bisa abai untuk terus membantu dan menyemangatinya agar dia terlihat bahagia selalu.
Pada dasarnya, cara termudah bikin wanita jatuh cinta adalah dengan memupuk rasa nyaman di hatinya, begitulah kata temanku. Namun aku rasa “nyaman” saja tidak cukup untuk bisa jadi pasangannya, sebab semua itu tergantung dari pilihan si wanita.
Pernah aku menanyakan pada istriku, siapa laki-laki yang bikin nyaman di antara beberapa laki-laki yang mendekatinya dulu. Istri aku menjawab, aku lah satu-satunya orang yang bisa bikin nyaman dan selalu bikin tertawa.
Namun disaat aku tanya ”Kenapa kok selalu menolakku?” Jawabannya cukup simple, karena aku hanya dianggap sebagai rasa nyaman sebagai kakak-adik. Dia beranggapan bahwa kehadiranku tak lebih dari kakak yang melindungi adiknya, seorang kakak yang selalu menghibur dan menyemangati adiknya. Huft....
Sampai sekarang, aku masih bertanya-tanya kenapa sutradara dari School 2015 membuat ending seperti itu. Jujur aku masih kecewa, hahahahaha
Mungkin aku harus move-on ke drama korea baru kali yah, biar tidak terpaku pada perasaan Te-Kwang.
Kalau kalian? Pernah sekesal itu kah saat lihat drama Korea?
#Menuju Bahagia dan Melampauinya