![]() |
Source : quotefancy.com |
Setiap kita pasti pernah yang namanya menunggu. Entah itu menunggu antrian, menunggu angkutan, menunggu adzan maghrib, dan masih banyak lagi yang lainnya. Menunggu adalah hal yang setiap hari kita lakukan. karena menunggu adalag fakta sebuah kehidupan
Patience is not the ability to wait. Waiting is a fact of life. Patience is the ability to keep a good attitude while waiting
Kehidupan itu ada karena ada waktu di dalamnya. Kehidupan itu seperti sebuah rentetan penantian dalam hidup.
Deretan list tunggu yang menghiasi disetiap keseharian. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita tetap harus bergelut dengan hal menunggu. Menunggu nasi matang, menunggu pakaian kering, menunggu hari gajian dan sebagainya.
Bukan masalah menunggunya yang perlu diperhatikan. Karena sesungguhnya menunggu itu fakta sebuah kehidupan. Menunggu itu sesuatu yang pasti dan memang harus dijalani.
Namun yang harus digaris bawahi adalah perilaku kita saat menunggu. Apakah diiringi ragu dan gerutu, atau tetap bersabar dan menjalaninya dengan penuh tanggung jawab.
Tapi Aku Lelah Menunggu?
![]() |
Source : unsplash.com |
Kadang menunggu memang melelahkan, banyak energi yang terbuang karena kita terlalu fokus dengan menunggu.
Waiting is Boring things. Kadang aku juga merasakan seperti itu saat harus download film drama korea dengan kecepatan cuma 50-100 kb/s.
Juga ketika harus nunggu antrian toilet perusahaan yang gak mau keluar-keluar. Toiletnya juga cuma 4 bilik, sedangkan yang antri di luar sudah 6 orang dengan aku. Heu...
Maka pertanyaannya harusnya kita ubah. Bukan seberapa panjang waktu kamu menunggu, tapi apa yang bisa kamu lakukan disaat kamu menunggu?
Kita harus yakin bahwa selalu ada hikmah disetiap jeda waktu kita menunggu. Entah melatih kesabaran, menguji keimanan, atau sekedar memberi ruang untuk mengukir amal.
Maksudnya gini, ketika kita antri di sebuah instansi, menunggu nomor antrian kita keluar. Hal apa yang kamu lakukan disaat jeda tunggu itu berakhir?
Buka media sosial kah, upload foto, download lagu atau dengan tengak-tengok dan lirik-lirik wanita cantik yang juga sedang duduk menunggu antrian atau costumer service cantik di instansi tersebut.
Atau dengan menghiasi bibir dengan lafal Allah, atau menulis artikel yang baik untuk di share.
Semua pilihan itu kita yang menentukan di jeda tunggu itu berlangsung. Entah kita pilih mainin gadget, mainin mata, nulis yang bermanfaat atau berdzikir dengan sabar.
Yang jelas, itulah kehidupan yang kita jalani. Entah itu bermanfaat untuk orang lain, bermanfaat untuk diri sendiri atau hanya kesia-siaan yang kita dapatkan. Itu tergantung dengan diri masing-masing.
Bukankah, kita sering merasakan banyaknya kejutan dari Ar-Rahman, dikala masa penantian?
Kejutan kehilangan handphone, kejutan mendapatkan uang tambahan, kejutan pengalaman tentang suatu hal. Dari semua itu, bukankah kita bisa mengambil hikmah dari kejutan skenario Allah Subhanahu wata’ala.
Maka bersyukurlah dalam tiap menit dikala menunggu. Dan bersabarlah, semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari kelalaian. Semoga hanya rentetan amalan baik yang menghiasi daftar tunggu kita dalam keseharian.
Memantaskan Diri Adalah Memperbaiki Diri Dengan Kebaikan Selama Masa Menunggu
![]() |
Source : unsplash.com |
Lelah menunggu membuatmu meremehkan standart yang kau patok dahulu dalam visi mencari jodoh idaman hati.
Kelamaan menunggu, membuatmu pasrah dan tidak sabar dengan jodoh seperti apa yang kau inginkan. Begitu juga rentetan pertanyaan “kapan nikah” juga membuatmu tidak sabar dalam menentukan pilihan.
Ingat, Rezeki dan Jodoh itu tak pernah tertukar!
Kiranya, ketika dimasa kita menunggu, apakah diiringi rasa ragu dan gerutu, atau tetap bersabar meyakini rezeki dari-Nya tidak akan tertukar.
Maka bagi yang masih terjatuh dalam rasa ragu, Ingatlah bahwa Tuhanmu itu Maha Adil,
Jadilah Yang Terbaik Untuk Menuai Hasil Yang Baik
![]() |
Source : unsplash.com |
Siapa yang menanam kebaikan, pasti akan menuai kebaikan pula
Begitulah seharusnya. Tak perlulah kita menurunkan standart dalam proses mencari jodoh. Ketika kita menginginkan wanita sholihah, maka tugas kita menjadi pria sholeh terlebih dahulu.
Jika kita menginginkan wanita yang baik, maka berusahalah untuk menjadi baik. Jika kita menginginkan wanita yang baik untuk anak-anak kita, maka jadilah pria yang baik dengan anak-anak.
Selama masa menunggu, janganlah lelah untuk menanam kebaikan, walau kita tidak pernah tau kapan harus memetik hasil dari apa yang kita tanam. Tapi percayalah, ketika hal baik yang kita tanam, semoga hal terbaik pula yang kita akan dapatkan.
Jangan Putus Asa Hanya Karena Pernah Gagal
![]() |
Source : unsplash.com |
Kegagalan adalah awal kehancuran bagi yang berputus asa. Tapi kegagalan akan menjadi pelajaran yang berharga bagi mereka yang mau terus berusaha.
Jangan menyerah hanya karena pernah gagal satu kali atau berkali-kali. Allah menciptakan kegagalan bagi kita, supaya kita sadar bahwa kegagalan itu menunjukkan ke mana arah yang seharusnya kita pilih.
Tak seberapa penting kita pernah terjatuh berkali-kali, yang harusnya kita garis bawahi adalah ketika kita bisa bangkit dari keterpurukan itu berkali-kali. Tanpa harus mengurangi rasa yakin kita kepada takdir Illahi.
Jadi, berbanggahlah jika kita bisa bangkit tanpa rasa dendam dihati, ketika hati kita pernah tersakiti dan patah hati. Karena suatu hari nanti, kita akan mendapatkan jawaban dari kebesaran hati yang kita miliki.
Memantaskan Diri Bukan Mencari Yang Tepat Tapi Menjadikan Yang Tepat
![]() |
Source : islampos.com |
Memantaskan diri bukan untuk supaya mendapatkan pasangan yang tepat. Tapi dengan memantaskan diri, kita menjadikan diri kita layak untuk wanita yang tepat.
Maksudnya jangan hanya berpikir bahwa memantaskan diri agar mendapat pasangan yang baik menurut kamu. Karena batasan baik menurut kamu adalah perihal memaksakan pasanganmu menjadi baik sesuai dengan egomu.
Tapi pasangan yang baik mampu menghargai kekurangan pasangannya. Mampu menutupi kekurangan pasangannya, dan saling menghargai ego dan keinginan masing-masing.
Jadi, memantaskan diri agar menjadikan yang tepat dan layak untuk bisa mendapat pasangan yang saling menghargai dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
Berdoalah Yang Terbaik Agar Kamu Dapat Yang Terbaik Menurut-Nya
![]() |
Source : unsplash.com |
Ketika usaha dan penantian kita belum membuahkan hasil yang nyata, maka bersabarlah.
Sebab ketika doa yang kita panjatkan ditangguhkan, mungkin Allah Subhanahu wata’ala sedang menguji sejauh mana kesabaran kita. Sejauh mana kita mampu berbaik sangka atas kehendak-Nya dan sejauh mana kita mempertahankan takwa dalam duka yang lara.
Janganlah meragu. Karena skenario terindah-Nya terkadang harus diiringi jalan berliku. Seringkali dikabulkan dalam sekejap waktu, sesekali menunggu, sesekali digantikan dengan yang lebih bermutu.
Yang pasti, semua kejadian itu terdapat hikmah yang besar. Hikmah yang bisa kita petik berkah di dalamnya. Hikmah yang menuntun kita ke jalan yang terbaik menurut-Nya. Dan hikmah yang bisa menuntun kita ke dalam ridho-Nya.
#Menuju Bahagia dan Melampauinya