![]() |
Source : unsplash.com |
Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang diantara kalian harus dikeluarkan sedekah…. Dan itu semua setara dengan pahala 2 rokaat sholat dhuha.
Sholat dhuha adalah sholat yang dikerjakan seorang muslim/muslimah disaat waktu dhuha. Kapan waktu dhuha tersebut? Yakni sekitar naiknya matahari dari ufuk timur (sekitar jam 7 pagi WIB) dan berakhir menjelang sholat dhuhur.
Jumlah rokaat sholat dhuha bisa minimal 2 rokaat dan maksimal terserah muslim/muslimah yang mengerjakan dengan bersalam tiap 2 rokaat.
Tentang faedah dan manfaat dhuha banyak Hadist yang meriwayatkan tentang keutamaan sholat Dhuha di antaranya:
Barang siapa salat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.
Rasulullah bersabda di dalam Hadist Qudsi, Allah SWT berfirman :
Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat salat duha, karena dengan salat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.
Jika berpedoman pada Hadist dan menyakini kebenaran Hadist tersebut tak lengkap jika hanya dengan menyakini saja tanpa dengan melakukannya. Manusia tak akan bisa menyakini sesuatu dengan sebenar-benar menyakini jika tidak merasakan sendiri.
Contohnya jika teman kita menceritakan tentang enaknya suatu makanan kepada kita. Apakah kita akan menyakini bahwa makanan tersebut enak? Sementara kita sendiri belum pernah mencicipi makanan tersebut.
Tentu saja kita akan ragu dengan menyakini makanan itu enak adanya. Sebab dibutuhkan pengalaman nyata untuk membuktikan keyakinan yang sebenarnya.
Nah, di artikel kali ini aku ingin bercerita tentang pengalaman hidup akan hikmah dari sholat Dhuha tersebut. Bukan karena aku berpedoman pada hadist-hadist yang meriwayatkan tentang keutamaan dan faedah sholat Dhuha, tapi memang aku yakin dari Dhuha tersebut menuntunku kepada jodohku.
![]() |
Source : islampos.com |
Cerita dimulai dari masa mudaku yang penuh gairah dan gejolak emosi yang meluap-luap, mengingat di usia 18-20 tahun adalah usia labil kata kebanyakan orang.
Setiap orang pasti punya banyak keinginan, begitu juga dengan diriku yang sangat ingin merasakan yang namanya “PACARAN”. Mungkin sedikit lucu kalau kenyataannya aku tidak pernah merasakan pacaran saat masa sekolah dulu (dan Alhamdulillah aku bersyukur akan itu)
Mungkin aku juga salah satu orang yang tidak beruntung dalam hal ini. Di samping karena memang aku terlalu minder dengan penampilanku, aku juga typikal orang penyendiri sewaktu masa SMP dan SMA dulu.
Seiring bertambahnya waktu, keinginan untuk mempunyai pacar semakin besar. Sehingga saat lulus SMA, akhirnya aku mendapatkan pacar pertama yang bisa disebut Cinta Monyet.
Kenapa disebut demikian? Karena aku sendiri juga bingung untuk alasan apa status pacaran tersebut. Tidak ada tujuan berarti hanya sebatas keingan nafsu untuk mengenal mahluk yang bernama “WANITA” atau sekedar sebuah status.
Alhasil baru 2 bulan, status pacaran itu berakhir ditelan jarak yang mengikis. Waktu itu aku masih belum punya Handphone. Maklum belum punya pekerjaan masih dalam tahap pencarian (Alias Penggangguran)
Setelah mendapat pekerjaan, dari situlah aku belajar banyak hal dari rekan kerja bagaimana menghadapi dunia yang sebenarnya (kalau masih sekolah dulu masih dalam dunia pembelajaran).
Setelah 2 tahun bekerja, aku mulai memberanikan diri dan membuka lebar-lebar sudut pandangku akan banyak hal. Aku belajar bagaimana mengubah karakter dari pendiam dan menyendiri menjadi pribadi yang lebih berani dan percaya diri.
Dari situ juga aku belajar bagaimana memahami orang lain, tak terkecuali memahami mahluk bernama wanita yang aku dapat dari sebuah E-Book tentang menjadi Pria idaman wanita by Ronald Frank. Sungguh e-book yang bagus saat kita mempelajari sisi baiknya.
Dari mempelajari e-book tersebut, Setidaknya aku berubah menjadi pribadi yang lain. Pribadi yang berani, percaya diri dan tidak minder lagi. Tetapi aku pribadi sadar akan perubahan tersebut juga memiliki efek tidak baik.
Aku lupa disaat pendiam dulu aku rajin sholat berjamaah, masih mengaji, dan berdzikir setelah sholat. Kebodohanku saat itu adalah aku terlalu fokus dengan apa yang aku inginkan hingga melupakan yang telah menciptakan kehidupan.
Hingga akhirnya aku diingatkan hingga jatuh tersungkur lewat seorang wanita. Aku jatuh cinta berkali-kali kepada wanita tersebut bukan karena fisik ataupun lainnya. Entah kenapa hatiku merasa sangat nyaman saat bersamanya dan merasa malu dan kecil bersanding di sampingnya.
Dengan mengenalnya membuatku tersadar betapa jauhnya aku selama ini, jauh dari Ridho Allah.
Singkat cerita aku jatuh bangun mengejar si wanita ini. Meskipun berbekal ilmu yang aku pelajari dari E-book tentang cara memikat wanita, namun berulang kali gagal dan ditolak olehnya.
Apalagi saat aku mengingat sainganku mendapatkan hatinya. Sekiranya ada 4 orang sewaktu itu yang sama-sama mendambakan dirinya. Sekilas 4 orang tersebut merupakan cowok yang lebih baik dari padaku. Baik itu dilihat dari segi agama, tampang, dan kehidupan yang membuatku putus asa.
Dan Alhamdulillah, di tengah keputusasaan inilah aku mendapat sebuah hidayah. Pedih dan luka di hati membuatku lebih suka menghabiskan waktu sendiri di rumah dan lebih banyak meluangkan waktu untuk membaca buku, menulis maupun menonton televisi.
Dengan izin Allah entah kenapa Aku merasa tenang dan nyaman saat medengar pengajian di televisi ditemani keluarga. Dari situlah aku tiap hari mendengarkan pengajian di televisi sebelum berangkat kerja.
Puncaknya ada acara televisi “Wisata Hati” yang hostnya K.H Yusuf Mansyur. Dan topic yang pertama aku dengar adalah tentang keutamaan sholat dhuha.
“Percuma mendengarkan saja tapi tidak ada action” belum sempat memahami dan menyakini sudah dihajar pernyataan tersebut oleh temanku.
Dari situlah Aku belajar melaksanakan sholat dhuha itu bersama salah satu temenku, karena hal pertama yang aku kaji adalah tentang sholat dhuha dan keutamaannya.
Dalam acara tersebut menjelaskan bahwa sholat dhuha itu sholat sunnah muakad. Sunnah yang dikerjakan dapat pahala dan jika ditinggalkan akan sangat berpengaruh dengan kehidupan kita.
Berpengaruh dengan kehidupan ini maksudnya sholat dhuha itu seperti bayar hutang, hutang kita sama Allah. Yang mana namanya hutang meski harus bayar. Jadi jika kita tidak membayar hutang pasti akan ditagih suatu saat nanti.
Begitu juga dengan Allah SWT, jika kita mengerjakan dhuha maka Allah akan mengambil rezeki kita dan terserah Allah juga kapan waktu diambilnya.
Setelah aku memahami aspek tentang dhuha dari pengajian Ust. Yusuf Mansyur adalah hutang kita pada Allah, minggu depannya aku mendengar fadhila sholat dhuha lagi dari K.H Yusuf Mansyur yang intinya “jika pengen jodoh, anak, kaya, perbanyak sholat dhuha dan sodaqoh”.
Dari situlah aku terus istiqomah 2 rokaat dhuha bahkan 6 rokaat kalau ada waktu yang cukup senggang. Saat kerja aku melaksanakan sholat dhuha saat istirahat 15 menit di jam 10 pagi. Tak lupa juga aku memanjatkan doa agar kehidupanku lebih baik lagi.
Tapi lama-kelamaan bukan kehidupan aku yang makin baik, malah aku diuji kesabaranku dengan banyak cobaan yang menimpah.
![]() |
Source : unsplash.com |
Dimulai dari pekerjaan yang mendadak macet (diliburkan karena kondisi perusahaan yang mengalami penurunan order), cicilan sepeda motor belum lunas, istri kakak sakit dan harus rawat inap di rumah sakit. Dan diperparah kakakku juga masih nunggak cicilan motor 2 bulan dengan keadaan kakakku yang baru saja dikeluarkan dari perusahaannya.
Sungguh aku kebinggungan disaat itu. Dengan berat hati aku menjual komputer kesayanganku namun masih belum bisa menyelesaikan masalahku. Aku menyerah dan pasrah kepada Allah.
Di tengah kesulitan yang aku hadapi saat itu, aku masih tetap mengistiqomahkan sholat Dhuha. Unik sekali petunjuk Allah dengan satu hidayah yang melintas dipikiranku bisa menyelesaikan semua masalah yang telah Aku hadapi sekaligus.
Dimulai dari pelunasan cicilan motorku yang tinggal 2 bulan lagi. Aku juga bisa menolong membayar tunggakan cicilan sepeda motor kakakku yang 2 bulan itu. Yah meskipun uang itu aku peroleh dari meminjam uang temen.
Alhamdulillah berangsur-angsur kehidupan ekonomi keluargaku menjadi normal. Dimulai kakakku yang mendapat pekerjaan baru serta aku yang kembali bekerja dengan normal.
Hampir 3 bulan aku istiqomah sholat dhuha dan diiringi sesekali sholat malam. Harapan mulai muncul kembali ketika aku mendapatkan panggilan kerja ke sebuah instansi yang cukup besar dari pada tempat kerjaku sekarang.
Hebatnya aku tidak diterima di perusahaan tersebut, padahal aku sejak lama ingin sekali pindah ke perusahaan tersebut. Selain agar bisa emndapat gaji yang baik, juga agar lebih bisa menata hati karena putus asa mengejar wanita impian yang aku sukai.
Tapi ya sudahlah, mungkin Allah SWT mempunyai jalan lain buatku (belajar sok positif thinking ceritanya).
Dan ternyata benar. Dengan tidak diterima lamaranku dari perusahaan tersebut, justru telah membuat pintu lain terbuka. Bukan pintu perusahaan lain yang terbuka untukku, akan tapi terbukanya hati seorang wanita yang aku idam-idamkan sebelumnya.
![]() |
Source : unsplash.com |
Entah kenapa wanita tersebut semakin dekat sama aku lagi. Aku langsung niat dan bersikan hati dilanjutkan dengan sholat malam plus sholat dhuha dan berdoa :
“Ya Allah, jika memang dia jodoh hamba, maka dekatkanlah kepada hamba. jika tidak,maka jauhkanlah dia dari hamba dan kuatkan hati hamba”.
Hal tersebut aku lakukan beberapa hari dan aku iseng pada malam hari aku sms dia “kupinang kau dengan bismillah” (ternspirasi film kupinang kau dengan bismillah).
Betapa kagetnya ketika dia menerimaku, padahal sebelumnya ditembak langsung dengan persiapan yang matang saja ditolak sampai 3 kali. Justru kali ini hanya lewat sms malahan hasilnya diterima.
Alhamdulillah sampai sekarang hubungan kami berlanjut ke pernikahan serta dikarunia 2 Anak.
Pernah aku bertanya kapada istriku perihal alasannya menolakku dulu dan kenapa setelah sekian lama hingga membuatku putus asa dan sudah tak berharap, dia malah justru mendekat dan menerima pinanganku yang hanya lewat sms.
Jawabannya simple. Dia berkata bahwasanya dia sama sekali tidak tertarik denganku sewaktu pertama. Dia percaya bahwa aku adalah pria baik, tapi baik saja tak begitu masuk dalam persyaratannya.
Setelah sekian lama mengenalku dan ada perubahan besar dalam hidupku, Diam-diam dia mulai menaruh harapan untuk lebih mengenalku.
Alasannya dia menolakku dulu adalah perihal dia mempunyai seseorang yang dicintainya. Dia tidak bisa berbagi hati (selingkuh) dengan orang lain (walaupun dia suka) sementara dia masih mempunyai ikatan lain dengan seseorang. Dia tetap berpegang teguh dengan kesetiannya itu.
Setelah putus dengan pria yang dicintai sebelumnya, dia bersikukuh untuk tidak pacaran lagi. Dia juga berjanji kepada dirinya sendiri bahwasannya kalau ada seseorang yang meminang dia itulah jodohnya. Dan kebetulan setelah janji itu dia ikrarkan, aku lah orang pertama yang datang melamarnya.
Kalian bisa bisa saja mengatakan hal ini adalah sebuah keberuntungan. Namun bagiku, jodoh itu akan hadir di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat juga.
Yah demikian cerita pendek tentang pengalaman pribadiku tentang hikmah dari sholat dhuha beserta keutamaannya. Bukan berarti aku menginginkan kalian para pembaca untuk meniru apa yang aku lakukan. Namun memang sangat besar manfaat sholat Dhuha ini saat dikerjakan secara istiqomah.
Untuk terakhir, niatkan sholat hanya untuk ridho Allah semata. Barulah kita bisa berdoa setelah sholat dan meminta agar mendapatkan kehidupan yang baik menurutNya .
#Menuju Bahagia dan Melampauinya